BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak sedikit seseorang pada khususnya pemuda-pemuda jarang sekali yang bisa mandiri hal itu di sebabkan dirumah mereka masing-masing telah memilki pembantu rumah tangga, sehingga semua kegiatan di rumah dilakukan oleh pembantu tersebut.
Dengan adanya pembantu dirumah kita jadi tidak pernah melakukan kegiatan rumah tersebut seperti mencuci baju dan menyetrika sendiri, dan sehabis makan kita juga tidak pernah mencuci sendiri dan mungkin masih banyak lagi. Apakah mandiri itu? Mandiri menurut saya adalah dimana seseorang tidak mengantungkan hidupnya dengan orang lain.Dalam hal ini adalah seperti mengurus dirinya sendiri tidak tergantung kepada orang lain,meskipun manusia tidak bisa hidup sendiri tetapi minimal bisa mengurusi kebutuhanya sendiri.
Ketika tiba hujan atau badai kita harus menyiapkan peralatan kita sendiri agar tubuh kita tidak basah dan ketika kita bermalam di gunung kita harus mempersiapkan bahan masakan kita sendiri,memasaknya sendiri dan mencuci peralatan makanan kita sendiri sehingga kemandirian kita akan terlatih, tapi bukan hanya nilai kemandirian saja yang kita dapat jika kita mendaki gunung, tetapi masih banyak lagi, contohnya seperti ini jika kita dirumah sering membuang-buang air maka di atas gunung kita akan belajar bagaimana menghargai setetes air, karena disana sumber air sangat terbatas sehingga kita harus menyiapkan air sendiri di perjalanan.
Maka dari itu kemandirian harus dimiliki siapapun karena tidak mungkin setiap saat kita bergantung kepada orang lain. Oleh karena itu saya ingin meneliti apakah dengan mendaki gunung bisa mempengaruhi kemandirian seseorang.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud mendaki gunung?
2. Mengapa mendaki gunung bisa mempengaruhi kemandirian seseorang?
3. Apa yang dimaksud kemandirian?
4. Bagaimana cara mendaki gunung yang bisa mempengaruhi kemandirian
seseorang?
5. Diukur dari manakah kemandirian itu?
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka masalah yang dirumuskan sebagai berikut :
“ Apa pengaruh kegiatan mendaki gunung terhadap kemandirian seseorang”
1.4 Pembatasan Masalah
Bedasarkan rumusan masalah di atas, dalam karya tulis ini hanya pada
“pengaruh kegiatan mendaki gunung terhadap kemandirian”
BAB II
Pembahasan
2.1 Landasan Berfikir
2.1.1 Hakikat mendaki gunung
Mendaki gunung adalah secara definisi dapat diartikan sebagai olahraga mendaki gunung yang bertujuan untuk keilmuan atau sekadar pendakian untuk penaklukan. Olah raga mendaki gunung adalah paduan antara hobi, kreasi, dan prestasi. Untuk mewujudkannya diperlukan persiapan yang matang dan perencanaan yang betul-betul baik sehingga bisa berjalan dengan baik dan mengurangi resiko yang ada.[1]
Menurut Harley.B.Sasta mendaki gunung adalah aktivitas kegiatan alam bebas seperti mendaki gunung bisa di katakan sebagai olahraga rekreasi. Namun karena aktivitasnya dilakukan di alam terbuka,mendaki gunung memerlukan kondisi prima dari para pendakinya. Anda yang menyukai kegiatan alam terbuka haruslah menyadari berbagai bahaya yang mungkin mengancam ketika melakukan aktivitas di alam terbuka tersebut.[2]
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan, mendaki gunung adalah suatu kegiatan alam bebas yang menuntut pengiatnya untuk memiliki kondisi kesehatan yang prima disertai perlengkapan atau peralatan mendaki gunung yang lengkap, karena bahaya bisa mengancam kita bahkan menyebabkan kematian.
[2] Harley.B.Sasta,Mountain climbing for everybody,PT Mizan Publika 2007, hlm 9
2.1.1.1 Perencanaan Mendaki Gunung
Dalam setiap pendakian gunung kita sebaiknya merencanakan pelaksanaanya dengan matang karena berhasil atau tidaknya sampai puncak tergantung dari perencanaan kita. Salah seorang pendaki senior Indonesia , Alm.Norman Edwin,mengatakan bahwa seorang pendaki gunung pada dasarnya menghadapi dua jenis rintangan ketika melakukan kegiatanya. pertama sifatnya ekstern, artinya datang dari objek yang sedang di hadapi. Objek itu adalah gunung,dan rintangan yang dihadapi berupa cuaca atau medan berat. Bahaya yang ditimbulkanya yaitu bahaya objek (objective danger). Rintangan kedua sifatnya intern, yaitu datang dari si pendaki itu sendiri . Kalau si pendaki itu tidak mempersiapkan diri dengan baik maka rintangan itu datang dari dirinya sendiri. Bahaya yang timbul disebut bahaya subyek (subyektive danger).
2.1.1.2 Unsur-unsur mendaki gunung yang mempengaruhi kemandirian
2.1.1.2.1 Memasak
Didalam mendaki gunung kita tidak mungkin hanya satu hari saja dan tidak mungkin kita membawa makanan yang sudah matang karena akan basi,oleh karena itu kita harus memasak. Jadi kita harus membawa bahan mentah dari bawah atau mengambil dari alam sekitar jika tersedia dan mengolahnya menjadi sebuah masakan. Selayaknya memasak dirumah,memasak di gunung juga harus memperhatikan gizi dan energi yang terkandung dalam makanan yang kita olah karena antara keluar dan masuknya energi harus seimbang. Biasanya para pendaki gunung memasak kornet,ikan asin,sop dan mie instant. Jadi secara tidak langsung kemandirian kita akan terpengaruhi
2.1.1.2.2 Membawa Peralatan Mendaki Gunung Sendiri
Jika dirumah atau dikantor kita bisa menyuruh pesuruh kita untuk melakukan sesuatu yang kita butuhkan padahal kita bisa melakukanya sendiri. Lain halnya jika kita mendaki gunung karena disana kita tidak bisa menyuruh orang lain untuk membawakan barang bawaan kita karena mereka juga sibuk dengan barang-barang mereka sendiri. Jadi kita harus membawa barang-barang kita sendiri tanpa mengandalkan orang lain, jadi secara tidak langsung kemandirian kita akan terpengaruh.
2.1.1.2.3 Disiplin
Menurut Muhamad Ali ada dua faktor untuk menjadi prasyarat kemandirian yaitu disiplin dan komitmen terhadap kelompok. Didalam mendaki gunung kedua unsur tersebut memang bagian penting dalam mendaki gunung dimana disiplin itu harus diterapkan sipendaki agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti hilang digunung. Begitu juga dengan komitmen terhadap kelompok,dimana sipendaki harus memegang teguh komitmenya terhadap kelompoknya untuk tidak bertindak sendiri jika ada masalah dan komitmen tidak merusak alam.
.
2.1.2 Hakikat Kemandirian
Menurut Jacob Utomo, “kemandirian adalah mempunyai kecenderungan bebas berpendapat. Kemandirian merupakan suatu kecederungan menggunakan kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu masalah secara bebas, progresif, dan penuh dengan inisiatif”[1]. Pendapat ini dapat diartikan bahwa seseorang yang mempunyai kemandirian akan bertanggung jawab dan tidak tergantung kepada orang lain. Durkheim, dalam kutipan Muhammad Ali, “berpendapat bahwa: kemandirian tumbuh dan berkembang karena 2 (dua) faktor yang menjadi prasyarat bagi kemandirian, yaitu 1) disiplin, yaitu adanya aturan bertindak dan otoritas, dan 2) komitmen terhadap kelompok”[2]. Pendapat tersebut mempertegas bahwa kemandirian itu berkembang melalui proses keragaman manusia dalam kesamaan dan kebersamaan, bukan dalam kevakuman.
Menurut Yusuf Hadi Miarso, “bahwa belajar mandiri prinsipnya sangat erat hubungannya dengan belajar menyelidik, yaitu berupa pengarahan dan pengontrolan diri dalam memperoleh dan menggunakan pengetahuan”[3]
Pendapat ini berarti kemampuan ini penting karena keberhasilan dalam kehidupan akan diukur dari kesanggupan bertindak dan berpikir sendiri, dan tidak tergantung kepada orang lain. Paling sedikit ada 2 (dua) kemungkinan untuk melaksanakan prinsip ini, yaitu 1) digunakan program belajar yang mengandung petunjuk untuk belajar sendiri oleh peserta didik dengan bantuan guru yang minimal, dan 2) melibatkan siswa dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan.
2.1.2.1 Proses Kemandirian
Untuk menjadi manusia yang mandiri kita membutuhkan proses kemandirian tersebut. Banyak cara untuk mengasah kemandirian salah satu medianya yaitu dengan mendaki gunung atau sekedar camping di alam terbuka. "Proses kemandirian adalah adanya kesadaran dalam diri kita untuk bisa mendisiplinkan diri kita senyaman mungkin dengan cara kita sendiri...., tidak bergantung kepada orang lain terhadap apa yang seharusnya dapat di kerjakan sendiri, tanpa melupakan kodrat kita sebagai mahluk sosial...."[4]
2.2.1 Pengaruh Kegiatan Mendaki Gunung Terhadap Kemandirian
Seperti yang sudah disebutkan bawha kemandirian tumbuh dan berkembang karena dua faktor yang menjadi prasyarat bagi kemandirian yaitu disiplin dan komitmen terhadap kelompok. Dalam mendaki gunung dua faktor tersebut bagian dari yang terpenting pendakian,selain fisik dan mental. Saat kita mendaki gunung kita harus disiplin jika kita melanggar peraturan yang sudah ditetapkan disana maka nyawa kita taruhanya. Begitu juga dengan komitmen terhadap kelompok,dimana si pendaki jika tidak memegang teguh komitmenya terhadap kelompoknya maka bisa menyebabkan celaka contohnya mengambil keputusan sendiri tanpa bermusyawarah dengan kelompoknya jika terjadi suatu masalah. Selain dua faktor tersebut terdapat juga faktor lain seperti memasak,mendirikan tenda,dll. Maka secara tidak langsung selama berkegiatan mendaki gunung akan mempengaruhi kemandirian anda ke tahap yang lebih baik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dikemukakan tujuan penelitian,metode penelitian,tempat dan waktu penelitian,fokus penelitian,objek penelitian,instrument penelitian,teknik analitis data dan kriteria analisis data.
3.1 Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui pengaruh mendaki gunung terhadap kemandirian seseorang
3.2 Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
3.3 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian karya tulis ini dilakukan dari tanggal 16-18 april 2010
3.4 Fokus Penelitian
Penelitian berfokus pada kemandirian
3.5 Objek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah para pendaki gunung di daerah pondok gede dan sample yang diambil secara acak.
3.6 Instrument Penelitian
Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti dan kuesioner serta di bantu oleh table analisis data untuk mengetahui Pengaruh Kegiatan Mendaki Gunung Terhadap Kemandirian. Adapun aspek-aspek yang di analisis adalah sebagai berikut.
No | Yang diteliti | Disiplin | Bertahan hidup di tempat terbuka | Tidak bergantung pada orang lain |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
| | | | |
3.7 Teknik Analitis Data
Setelah kuesioner disebar dan dikumpulkan maka teknik analisis data sebagai berikut
-Editing
-Coding
-Tabulasi data
-Analisis data
-Interprestasi
-Simpulan
-Saran
3.8 Kriteria Analisis Data
Kriterian yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut adalah
- Kemandirian bertahan hidup di alam terbuka
- Kemandirian mengurus diri sendiri
- Kemandirian disiplin waktu
- Kemandirian tidak tergantung kepada orang lain
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi dan Interprestasi Data
Deskripsi data penelitian ini meliputi hasil penelitian pada pengaruh kegiatan mendaki gunung terhadap kemandirian. Berikut ini adalah hasil penelitian yang telah dilakukan.
4.1.1 Deskirpsi Data
Tabel 1.1
Pengaruh Kegiatan Mendaki Gunung Terhadap Kemandirian Seseorang
Keterangan
√= mempengaruhi aspek kemandirian, - =tidak mempengaruhi aspek kemandirian
No | Yang diteliti | Disiplin | Bertahan hidup di tempat terbuka | Tidak bergantung pada orang lain |
1. | Crisna | √ | √ | √ |
2. | M.Izul | - | √ | √ |
3. | Randra | √ | √ | √ |
4. | Slamet | - | √ | √ |
5. | Bade | - | √ | √ |
6. | Teguh | - | - | √ |
7. | Uban | - | √ | - |
8. | tony | √ | √ | - |
9. | Abdulrahman | - | - | √ |
10. | Q-joy | √ | √ | √ |
11. | Rizky Maulana | √ | √ | √ |
12. | Luck Permana | √ | √ | √ |
13. | Dini Hanifah | √ | √ | √ |
14. | Rimba | √ | √ | √ |
15. | Iwan Mahmud | √ | √ | √ |
16. | Nanda Iqbal | - | √ | √ |
17. | Aris Dwi Rahmanio | √ | √ | √ |
18. | Mario Muhamad | √ | √ | √ |
19. | Eki Ramdani | - | - | √ |
| Total | 11 | 16 | 17 |
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah penulis telah menjelaskan tentang pengaruh kegiatan mendaki gunung terhadap kemandirian seseorang, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada tiga aspek yang mempengaruhi kemandirian seseorang
2. Tidak semua aspek kemandirian yang dirasakan para pendaki
3. Aspek yang paling banyak dipilih para pendaki adalah aspek bertahan hidup di tempat terbuka
4. Aspek yang paling sedikit dipilih para pendaki adalah aspek disiplin saat mendaki gunung
5. Semua aspek mempengaruhi kemandirian seseorang menjadi lebih mandiri dari sebelumnya
5.2 Saran
1. Untuk para pendaki gunung agar lebih bisa memaksimalkan unsur-unsur kemandirian
saat mendaki gunung
2. Untuk para pendaki gunung agar mempersiapkan segala kebutuhan untuk mendaki
Gunung
3. Untuk para pendaki gunung agar tidak merusak alam, dan terus lestarikan alam kita
agar anak cucu kita bisa merasakanya juga
Profil Penulis
Nama : Awang Mamiri Ranru
TTL : Malang,22 Oktober 1992
Alamat : Jl.Jeruk 2 no.14 rt 07 rw 018
Kp.bulak poncol,Jatirahayu,
Pondok melati,Bekasi.
Hoby : Mendaki gunung,outdoor activity
Motto : Hidup Cuma sekali terlalu singkat
tuk disesali
Riwayat : Tk Hudal Islam III
Sdn Jatiwaringin XIX
Smp Angkasa III
Sma Nasional I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar