Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data:
-Data Akurat
-Up to Date (Mutakhir)
-Aman
-Tersedia bagi pemakai (user)
Kegiatan Manajemen Data (1)
Kegiatan manajemen data mencakup :
-Pengumpulan Data
-Integritas dan Pengujian
-Penyimpanan
-Pemeliharaan
-Keamanan
-Organisasi
-Pengambilan
Kegiatan Manajemen Data (2)
KETERANGAN:
-Pengumpulan Data
Data
yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang
disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.
-Integritas dan Pengujian
Data
tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya
berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan
sebelumnya.
-Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau piringan magnetic.
-Pemeliharaan
Data
baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi
diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
-Keamanan
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau penyalahgunaan.
-Organisasi
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
-Pengambilan
Data tersedia bagi pemakai.
sumber : http://yusuke-chan.blogspot.com/2011/11/manajemen-data-telematika.html
Selasa, 19 November 2013
Kamis, 24 Oktober 2013
Teknologi telematika
Pendahuluan
Dewasa ini perkembangan teknologi sangat lah pesat hingga
tidak bisa dibendung lagi. Seiring dengan perkembembangan teknologi yang sangat
maju maka belakangan ini ada yang namanya teknologi telematika. Apa itu
teknologi informatika? Kita akan bahas pada tulisan kali ini
Materi
Teknologi telematika dikenal sebagai konvergensi dari
teknologi komunikasi (communication), pengolahan (computing) dan informasi
(information) yang diseminasikan mempergunakan sarana multimedia. Masalah di
Indonesia yang paling utama adalah bagaimana memecahkan masalah kesenjangan
digital yang masih sangat besar dengan menumbuh-kembangkan inovasi atau
teknopreneur industri telematika. Technopreneurship atau wirausaha teknologi
merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai
basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak
bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi
nasional.
Pengusaha bidang teknologi (Technopreneur), khususnya teknologi informasi (TI) membutuhkan adanya kebebasan dalam berinovasi, tanpa harus terkekang oleh regulasi yang malah menghambat. Semakin pemerintah mengendurkan ketatnya regulasi yang mengatur gerakan grass root komunitas TI di Indonesia, maka akan memberikan dampak positif berupa tumbuhnya TI itu sendiri dan juga aspek bisnisnya. Hal ini sangat penting karena dilandasi pengalaman di lapangan, di mana seringkali terjadi benturan antara kepentingan badan usaha sebagai unit bisnis yang menuntut untuk selalu bersikap dan berperilaku sebagai wirausahawan dan melakukan perubahan-perubahan, menyesuaikan antara fakta yang ada dengan tuntutan perubahan serta memperbesar usaha, tetapi di sisi lain ada kepentingan-kepentingan Pemerintah yang mungkin saja berlawanan dengan kepentingan sebagai suatu unit bisnis. Padahal dalam technopreneurship diperlukan semangat kompetisi yang dominan, agar tidak tertinggal dari turbulensi bisnis global.
Dalam kurun waktu yang panjang, ilmu pengetahuan ditempatkan pada “kotak” tersendiri secara eksklusif, seolah-olah diasingkan dari kegiatan ekonomi. Dunia ilmu pengetahuan atau kita sebut dengan pendidikan, dianggap bukan menjadi bagian dari suatu sistem ekonomi. Dunia pendidikan dipandang sebagai suatu dunia tersendiri tempat dibangunnya nilai-nilai luhur, sementara dunia ekonomi dipandang sebagai dunia yang penuh dengan kecurangan, ketidakadilan, bahkan seolah dunia tanpai nilai (value). Cara pandang yang dikotomis tersebut, dalam kurun waktu yang lama belum dapat terjembatani secara baik. Masing-masing pihak lebih mementingkan dan meng claim sebagai pihak yang paling benar.
Pengusaha bidang teknologi (Technopreneur), khususnya teknologi informasi (TI) membutuhkan adanya kebebasan dalam berinovasi, tanpa harus terkekang oleh regulasi yang malah menghambat. Semakin pemerintah mengendurkan ketatnya regulasi yang mengatur gerakan grass root komunitas TI di Indonesia, maka akan memberikan dampak positif berupa tumbuhnya TI itu sendiri dan juga aspek bisnisnya. Hal ini sangat penting karena dilandasi pengalaman di lapangan, di mana seringkali terjadi benturan antara kepentingan badan usaha sebagai unit bisnis yang menuntut untuk selalu bersikap dan berperilaku sebagai wirausahawan dan melakukan perubahan-perubahan, menyesuaikan antara fakta yang ada dengan tuntutan perubahan serta memperbesar usaha, tetapi di sisi lain ada kepentingan-kepentingan Pemerintah yang mungkin saja berlawanan dengan kepentingan sebagai suatu unit bisnis. Padahal dalam technopreneurship diperlukan semangat kompetisi yang dominan, agar tidak tertinggal dari turbulensi bisnis global.
Dalam kurun waktu yang panjang, ilmu pengetahuan ditempatkan pada “kotak” tersendiri secara eksklusif, seolah-olah diasingkan dari kegiatan ekonomi. Dunia ilmu pengetahuan atau kita sebut dengan pendidikan, dianggap bukan menjadi bagian dari suatu sistem ekonomi. Dunia pendidikan dipandang sebagai suatu dunia tersendiri tempat dibangunnya nilai-nilai luhur, sementara dunia ekonomi dipandang sebagai dunia yang penuh dengan kecurangan, ketidakadilan, bahkan seolah dunia tanpai nilai (value). Cara pandang yang dikotomis tersebut, dalam kurun waktu yang lama belum dapat terjembatani secara baik. Masing-masing pihak lebih mementingkan dan meng claim sebagai pihak yang paling benar.
konvergensi dari teknologi komunikasi (communication),
pengolahan (computing) dan informasi (information) yang diseminasikan
mempergunakan sarana multimedia. Masalah di Indonesia yang paling utama adalah
bagaimana memecahkan masalah kesenjangan digital yang masih sangat besar dengan
menumbuh-kembangkan inovasi atau teknopreneur industri telematika.
Technopreneurship atau wirausaha teknologi merupakan proses dan pembentukan
usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa
penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi
sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.
Pengusaha bidang teknologi (Technopreneur), khususnya teknologi informasi (TI) membutuhkan adanya kebebasan dalam berinovasi, tanpa harus terkekang oleh regulasi yang malah menghambat. Semakin pemerintah mengendurkan ketatnya regulasi yang mengatur gerakan grass root komunitas TI di Indonesia, maka akan memberikan dampak positif berupa tumbuhnya TI itu sendiri dan juga aspek bisnisnya. Hal ini sangat penting karena dilandasi pengalaman di lapangan, di mana seringkali terjadi benturan antara kepentingan badan usaha sebagai unit bisnis yang menuntut untuk selalu bersikap dan berperilaku sebagai wirausahawan dan melakukan perubahan-perubahan, menyesuaikan antara fakta yang ada dengan tuntutan perubahan serta memperbesar usaha, tetapi di sisi lain ada kepentingan-kepentingan Pemerintah yang mungkin saja berlawanan dengan kepentingan sebagai suatu unit bisnis. Padahal dalam technopreneurship diperlukan semangat kompetisi yang dominan, agar tidak tertinggal dari turbulensi bisnis global.
Pengusaha bidang teknologi (Technopreneur), khususnya teknologi informasi (TI) membutuhkan adanya kebebasan dalam berinovasi, tanpa harus terkekang oleh regulasi yang malah menghambat. Semakin pemerintah mengendurkan ketatnya regulasi yang mengatur gerakan grass root komunitas TI di Indonesia, maka akan memberikan dampak positif berupa tumbuhnya TI itu sendiri dan juga aspek bisnisnya. Hal ini sangat penting karena dilandasi pengalaman di lapangan, di mana seringkali terjadi benturan antara kepentingan badan usaha sebagai unit bisnis yang menuntut untuk selalu bersikap dan berperilaku sebagai wirausahawan dan melakukan perubahan-perubahan, menyesuaikan antara fakta yang ada dengan tuntutan perubahan serta memperbesar usaha, tetapi di sisi lain ada kepentingan-kepentingan Pemerintah yang mungkin saja berlawanan dengan kepentingan sebagai suatu unit bisnis. Padahal dalam technopreneurship diperlukan semangat kompetisi yang dominan, agar tidak tertinggal dari turbulensi bisnis global.
Pembahasan
Dari pendahuluan dan materi diatas dapat di simpulkan bahwa
teknologi telematika sangatlah penting karena Perubahan demi perubahan yang
terjadi dari suatu zaman ke zaman berikutnya telah mengantarkan manusia
memasuki era digital, suatu era yang seringkali menimbulkan pertanyaan : apakah
kita masih hidup di masa kini atau telah hidup di masa datang. Pertanyaan ini
timbul karena hampir segala sesuatu yang semula tidak terbayangkan akan terjadi
pada saat ini, secara tiba-tiba muncul di hadapan kita. Masa depan seolah-olah
dapat ditarik lebih cepat keberadaannya dari waktu yang semestinya, berkat
kemajuan teknologi informasi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki
Selasa, 01 Oktober 2013
Telematika
Telematika
Pendahuluan
Belakangan ini kita sering mendengar kata
telematika, apa sebenarnya telematika itu? Nanti akan kita bahas pada bagian
teori. Kata telematika sendiri terkenal Karena ada peranan dari roy suryo yang
mengaku sebagai pakar telematika. Oleh sebab itu telematika akan kita bahas
dalam tulisan ini.
Teori
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATIKA merupakan
paduan dari dua kata yaitu telekomunikasi dan informasi yang merupakan
perpaduan dari konsep COMPUTING AND COMMUNICATION. Tetapi dalam bahasa perancis
telematika disebut TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya system jaringan
komunikasi dengan teknnologi informasi. Semula media masih belum menjadi bagian
integral dari isu konversi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan system computer ternyata juga menghadirkan
media komunikasi baru. Konversi dari telematika kemudian dipahami sebagai
system elektronik berbasiskan teknologi digital, karena istilah muitimedia
semulanya hanya merujuk pada kemampuan system computer untuk mengolah informasi
dalam berbagai medium. Secara garis besar istilah teknologi informasi,
telematika, dan multimedia mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai
definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.
Istilah telematika sering dipakai dalam beberapa macam bidang, contohnya adalah
: Ø Secara umum istilah telematika dipakai juga untuk sistem navigasi sebagai
baggian integral dari computer dan teknologi komunikasi berpindah. Ø Secara
lebih spesifik, istilah telematika dipakai dalam bidang kendaraan dan lalulintas.
Ø Integrasi antara system telekomunikasi dan informasi yang dikenal sebagai
teknologi informasi dan informatika atau ICT. ICT adalah ilmu yang berkaitan
dengan penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan paralatan
telekomunikasi.
1. Peranan Telematika dalam
Kehidupan Sehari – hari
Penggunaan istilah telematika sendiri mungkin lebih akrab di
telinga masyarakat umum dalam ranah hukum. Istilah ini, sering digunakan karena
dianggap dapat membantu untuk mengungkap kebenaran dari suatu barang bukti,
khususnya barang bukti yang berkaitan dengan media teknologi informasi, seperti
video dan foto. Sehingga sangat membantu proses penyidikkan yang dilakukan oleh
penegak hukum. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu sempat muncul beberapa
video asusila yang cukup menarik perhatian masyarakat. Apakah benar video
tersebut dapat diterima kebenarannya? Disinilah salah satu kegunaan telematika.
Melalui analisa-analisa dari sisi telematika maka dapat diketahui kebenaran
dari video asusila tersebut.
Bidang
yang terkait dengan Telematika
Saat ini Telematika muncul sebagai
bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara manusia atau
proses melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi Information and
Communications Technology (ICT).Contohnya saja E-commerce Salah satu bidang
yang di cakup dalam penerapan ilmu telematika adalah bidang ekonomi.
· E-Government ( admnistrasi
pemerintahan secara elektronik ) adalah penggunaan teknologi informasi yang
dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Contoh
nyata dari program e-government ini adalah adanya badan khusus yang mengurus
hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi
(TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori
kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di
Indonesia.
· E-commerce ( transaksi jual beli
secara elektronik ) merupakan suatu proses pembelian, penjualan, mentransfer,
atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer termasuk
internet.
· E-learning ( pendidikan terbuka
dengan metode jarak jauh ) merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan
dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui
internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat
menghubungkan pengajar dengan muridnya.
· Semua itu mungkin telematika
berbasis web, sedangkan diluar itu masih banyak lagi, seperti GPS ( Global
Positioning System ), kompas digital, sistem navigasi dan lain sebagainya.
Mengingat
besarnya penggunaan telematika dalam berbagai bidang, maka akan banyak
memberikan dampak luas bagi masyarakat umum, khususnya dalam effisiensi waktu
produktif, pemerataan distribusi, menyuguhkan banyak pilihan telematika dan
sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanpa disadari telematika sebenarnya
telah hidup dalam kegiatan sehari-hari masyarakat banyak apa lagi jika
mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka dampak dari telematika
ini akan semakin besar pula
Peran
Teknologi Telematika dalam Kepemimpinan Bangsa
Pada
saat ini bangsa kita sedang dalam tahapan rekonstruksi setelah mengalami krisis
ekonomi, sosial, dan politik yang terburuk pada tiga tahun terakhir ini. Kepercayaan
masyarakat kepada lembaga-lembaga formal amat tipis, bahkan kepercayaan antar
kelompok-kelompok dalam masyarakatpun terkikis. Sedangkan gejala disintegrasi
bangsa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita. Upaya rekonstruksi
diharapkan dapat membawa bangsa kita menjadi suatu masyarakat madani yang
bersatu dalam negara Republik Indonesia.
Memasuki
milenium ketiga, globalisasi yang semula merupakan suatu kecenderungan telah
menjadi suatu realitas, sedangkan alternatifnya adalah pengucilan dari kancah
pergaulan antar bangsa. Globalisasi menuntut adanya berbagai macam standar,
pengaturan, kewajiban, dan sekaligus juga memberi hak kepada anggota masyarakat
global. Berbagai aturan dikenakan secara global (misalnya, WTO, IMF, UN, dan
lain-lain). Tuntutan berkompetisi, dan sekaligus berkolaborasi, memaksa kita
untuk terus menerus meningkatkan daya saing bangsa kita, baik dalam pasar
lokal, regional, maupun dalam pasar global.
Sementara
itu, era reformasi memungkinkan kita untuk menelaah dan memperbaiki dampak
negatif dari sentralisasi yang berlebihan di masa lalu. Pola sentralisasi
selain mengabaikan inisiatif masyarakat, juga cenderung meniadakan proses
pengambilan keputusan yang didasarkan pada kriteria obyektif berdasarkan data
dan informasi. Setelah beberapa dasawarsa di bawah pemerintahan
tersentralisasi, kebijakan pucuk pimpinan seringkali menjadi satu-satunya acuan
yang harus diikuti. Akibatnya, keputusan lebih banyak dilakukan atas dasar
kesesuaian dengan kebijakan atasan daripada berdasarkan fakta dan informasi,
sehingga informasi yang dikumpulkan dari lapangan menjadi kurang dihargai.
Selain
masalah-masalah tersebut di atas, perkembangan teknologi juga memberikan
tantangan tersendiri pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu
teknologi yang berkembang pesat dan perlu dicermati adalah teknologi informasi.
Tanpa penguasaan dan pemahaman akan Teknologi Telematika ini, tantangan
globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan
hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi
informasi sebagai alat bantu dalam Kepemimpinan Bangsa. Mengingat perkembangan
Teknologi Telematika yang demikian pesat, maka upaya pengembangan dan
penguasaan Teknologi Telematika yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah
mendapat perhatian maupun prioritas yang utama untuk dapat menjadi masyarakat
yang lebih maju.
Dengan
tantangan yang beragam seperti itu, Pemerintah Republik Indonesia harus terus
melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya dan mengantisipasi langkah-langkah
yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Salah satu yang menjadi perhatian adalah
bagaimana Teknologi Telematika (untuk selanjutnya akan disingkat TI atau
IT-Information Technology) dapat berperan dalam langkah-langkah yang sedang,
dan akan dilakukan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut
Manfaat dan Dampak Negatif dari
Telematika
Pengaruh
positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung
dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara
sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan
memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana.
Dampak positif (keuntungan) dari
perkembangan telematika antara lain :
· Kemudahan dalam memperoleh Informasi
secara cepat.
Informasi yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada saat itu juga.
Selain itu informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada
sumbernya sehingga mengurangi adanya distorsi informasi.
· Transparasi dalam Informasi. Informasi dapat diketahui siapa
saja karena adanya keterbukaan.
· Kemudahan dalam memperoleh data. Dengan adanya perkembangan
telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari berbagai sumber, baik
dari dalam negeri maupun luar negeri.
· Penghematan Waktu. Orang tidak perlu lagi mengorban
waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan tetapi cukup
dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.
· Keuntungannya bagi masyarakat
Manfaat internet dalam e Business
secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan
memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
b Manfaat internet dalam e
Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan
layanan untuk masyarakat.
c Dalam bidang kesehatan dan
juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat
luas.
d Telematika cukup memberi warna
tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya
sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka
Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce
(e-commerce).
e Pembangunan sektor Telematika
diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya.
· Keuntungannya bagi anak – anak
Diantara manfaat yang dapat
diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program
pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya.
Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur
hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
b Manfaat lain bisa diperoleh anak
lewat program aplikasi berbentuk games yang umumnya dirancang untuk tujuan
permainan dan tidak secara khusus diberi muatan pendidikan tertentu. Beberapa
aplikasi games dapat berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi, dan
bermain peran (role-play).
c Dalam kaitan ini, komputer dalam
proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak.
Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan,
sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak
dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
Dampak negatif (kerugian) dari
perkembangan telematika antara lain :
· Adanya cyber crime yaitu mengkloning
data
· Menyadap data
· Mengubah data tanpa seizin pemilik
data.
· Kekurangannya bagi anak. Melalui
internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan
secara terbuka dan tanpa penghalang. Nina mengungkapkan sebuah studi yang
menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi
muatan seks, tawaran seks, saat tengah Surfing (“berselancar”) di
internet.
Hal – hal yang harus dilakukan oleh
orang tua demi mencegah dampak negatif pada anak
orangtualah
yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan
internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet.
Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal
gunakan
software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja
program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci
segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
letakkan
komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan
di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit
orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau
menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci.
Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan
pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
Cegah kecanduan
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Peran penting orangtua
Menimbang untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi anak saat bermain komputer.
berikan
kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan komputer sejak dini.
Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari
pada saat ini dan masa yang akan datang.
perhatikan
bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada fisik seseorang.
Karena perhatikan juga amsalah tata ruang dan pencahayaan. Cahaya yang terlalu
terang dan jarak pandangan terlalu dekat dapat mengganggu indera penglihatan
anak.
pilihlah
perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak. Sekalipun yang
dipilih merupakan program edutainment ataupun games, sesuaikan selalu dengan
usia dan kemampuan anak.
perhatikan
keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik. Jangan sampai terjadi
konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian tertentu dari badan Central
Processing Unit (CPU) komputer.
carikan
anak meja atau kursi yang ergonomis (sesuai dengan bentuk dan ukuran tubuh
anak), yang nyaman bagi anak sehingga anak dapat memakainya dengan mudah.
Jangan sampai mousenya terlalu tinggi, atau kepala harus mendongak yang dapat
menyebabkan kelelahan. Alat kerja yang tidak ergonomis juga tidak baik bagi
anatomi anak untuk jangka panjang.
bermain
komputer bukan satu-satunya kegiatan bagi anak. Jangan sampai anak kehilangan
kegiatan yang bersifat sosial bersama teman-teman karena terlalu asik bermain
komputer.
Media Komunikasi yang Digunakan untuk Telematika
- Internet
- Handphone
- Video Conference
Analisis
Saya akan memberikan pendapat saya tentang
telematika ini sangat diperlukan. Saya ambil contoh mungkin dari bidang hukum dapat
membantu pihak kepolisian mengungkapkan suatu kasus dengan barang bukti foto
atau video tersebut dapat dilihat keaslianya atau hanya rekayasa semata.
Refrensi
Rabu, 12 Juni 2013
Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:- Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
- Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
- ∴ Akasia membutuhkan air (Konklusi)
- Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan harus partikular juga.
- Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
- Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
- ∴ Sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).
- Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya harus negatif juga.
- Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
- Sebagian pejabat korupsi (minor).
- ∴ Sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
- Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil kesimpulan.
- Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
- Bambang adalah politikus (premis 2).
- Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat diambil jika salah satu premisnya positif.
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
- Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin. Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan? Mungkin saja binatang melata.
- Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka kesimpulannya akan salah.
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada premis 1 bersifat positif
- Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda kesimpulan menjadi lain.
- Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
- Januari adalah bulan.(minor)
- ∴ Januari bersinar dilangit?
- Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
- Kucing adalah binatang.(premis 1)
- Domba adalah binatang.(premis 2)
- Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
- Sawo adalah tumbuhan.(premis4)
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
penalaran induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan
difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
- Jika dipanaskan, besi memuai.
- Jika dipanaskan, tembaga memuai.
- Jika dipanaskan, emas memuai.
- Jika dipanaskan, platina memuai.
- Jika ada udara, manusia akan hidup.
- Jika ada udara, hewan akan hidup.
- Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Minggu, 21 April 2013
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
Latar Belakang
Penalaran deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras,
dan para filsuf Yunani lainnya dari Periode Klasik (600-300 SM.).
Aristoteles, misalnya, menceritakan bagaimana Thales menggunakan
kecakapannya untuk mendeduksikan bahwa musim panen zaitun pada musim
berikutnya akan sangat berlimpah. Karena itu ia membeli semua alat
penggiling zaitun dan memperoleh keuntungan besar ketika panen zaitun
yang melimpah itu benar-benar terjadi. Penalaran deduktif tergantung
pada premisnya. Artinya, premis yang salah mungkin akan membawa kita
kepada hasil yang salah, dan premis yang tidak tepat juga akan
menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat.
Alternatif dari penalaran deduktif adalah penalaran induktif. Perbedaan
dasar di antara keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif tengan
progresi secara logis dari bukti-bukti umum kepada kebenaran atau
kesimpulan yang khusus; sementara dengan induksi, dinamika logisnya
justru sebaliknya. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus
yang diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau
prinsip yang dianggap dapat berlaku secara umum.
Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai
kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif
menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan
informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umu. Dengan
memikirakan fenomena bagaimana apel jatuh dan bagaimana planet-planet
bergerakIsaac Newton menyimpulkan teori daya tarik. Pada abad ke-19,
Adams dan Le Verrier menerapkan teori Newton (prinsip umum) untuk
mendeduksikan keberadaan, massa, posisi, dan orbit Neptunus
(kesimpulan-kesimpulan khusus) tentang gangguan (perturbasi) dalam orbit
Uranus yang diamati (data spesifik).
Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan
berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari
hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih
rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai dai
suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Macam – Macam Penalaran Deduktif
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif.
Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah
pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh Silogisme:
Semua manusia akan mati
Amin adalah manusia
Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan
pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah
sama-sama diketahui.
Contoh Entimen :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)